Selasa, 27 Desember 2011

PERANAN PEMUDA

PERANAN PEMUDA/PEMUDI
DALAM MEMBANGUN DAERAHNYA


1.      PEMUDA/PEMUDI
Pemuda/Pemudi adalah seseorang yang berusia 10 tahun sampai dengan 25 tahun, tidak mengenal status dari mana dan pendidikan apa, yang pasti seorang pemuda/pemudi mempunyai potensi yang dapat dikembangkan baik dengan sendirinya maupun dengan pelatihan-pelatihan.

Pemuda/pemudi disuatu tempat sangatlah diharpkan kiprahnya dimasyarakat, karena  pada akhirnya akan menciptakan generasi penerus yang sangat handal serta diharapkan oleh masyarakat dalam menciptakan suatu peluang demi kebaikan daerahnya.  Sehingga pemuda/pemudi  baik secara langsung maupun tidak langsung dituntut untuk dapat berkarya, karena dengan berkarya akan dapat merubah kehidupannya sendiri dan juga kepada daerahnya.

Ada beberapa peran Pemuda/Pemudi di masyarakat yang dapat kita lakukan :

a.       Peran para tokoh
Peran tokoh, baik itu tokoh agama, tokoh Masyarakat,dan para pamong sangatlah mendukung dalam menciptakan Pemuda/pemudi menemukan jati dirinya, sehingga pemuda/pemudi akan selalu dapat melaksakan suatu kegiatan yang benar-benar positif dan bermanfaat diwilayahnya. Peran para tokoh juga yang akan menentukan langkah para pemuda/pemudi dalam segala bidang, terutama dalam segi keamanan daerahnya, dengan arahan dan petunjuk para tokoh akan menjadi kendali pemuda/pemudi dalam menciptakan keamanan, sehingga benar-benar semua berjalan pada rel yang diharapkan.

b.      Peran Para Senior
Peran para senior dalam hal ini adalah generasi satu tingkat diatasnya, yang leih dulu mengenyam suatu kegiatan (berorganisasi) dalam kemasyarakatan, sehingga pemuda/pemudi dapat menimba ilmu yang baik dari penerusnya.

c.       Peran orang tua.
Peran orang tualah yang paling utama bagi pemuda/pemudi, karena berkat dorongan dan harapannya motipasi pemuda/pemudi akan menjadi bertambah dalam memperbaiki pergaulan maupun menciptakan peluang  kegiatan yang positif.[1]



PEMUDA merupakan generasi penerus bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal lelah untuk berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain demi untuk bangsa dan Negara.
Dalam sebuah pidatonya, Sukarno pernah mengobarkan semangat juang apa kata Sukarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power.
Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, yang jadi pertanyaan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan tren.
Sukarno, Hatta, Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementingkan diri sendiri.
Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini.
Peranan pemuda dalam sosialisi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu bisanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nya Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.[2]

Berdasarkan watak/sifat
Al Quran mendefinisikan pemuda dalam ungkapan sifat dan sikap :
- berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? sungguh dia termasuk orang yang zalim, Mereka (yang lain) berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala) ini , namanya Ibrahim.” (QS.Al¬-Anbiya, 21:59-60).
- memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka; dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri, lalu mereka berkata: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru Tuhan selain Dia, sungguh kalau berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14).
- seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi) Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut; atau aku akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).
Secara fitrah inilah pemuda, manusia berkarakter khas yang berbeda dengan golongan lainnya.

2.      KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMUDA
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam al quran, secara fitrah pemuda memiliki sifat-sifat seperti berani, pantang mundur, dan memiliki standar moralitas keimanan. Pemuda memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan. Kelebihan pemuda secara umum dibagi menjadi tiga :
1.      kelebihan dari segi kekuatan fisik
berbeda dengan usia kanak dan tua, pemuda memiliki kelebihan dalam kekuatan fisiknya, bahkan seorang pemuda yang sedang jatuh hati … dia akan mampu mendaki gunung yang tinggi atau menuruni tempat yang terjal sekalipun, karena pada saat itulah dia memiliki kekuatan fisik yang prima. Pemuda begitu energik
2.      kekuatan akal
berbeda dengan usia kanak dan tua, pemuda memiliki kelebihan dalam kekuatan akalnya. Kekuatan yang membatasi antara ketidaktahuan dengan kepikunan diiringi dengan spirit idealisme dan eksplorasi pemaknaan dalam lingkup yang luas

3. kekuatan semangat
berbeda dengan usia kanak dan tua, pemuda memiliki kelebihan dalam kekuatan semangatnya. Semangat untuk bergerak, berubah, hingga memberi kontribusi bagi integritas diri serta ruang dan waktu yang meliputi dirinya.
Di sisi lain pemuda memiliki kekurangan. Kekurangan yang paling mencolok adalah mudah emosional.
3.      PERUBAHAN
Pemuda memiliki semangat untuk berubah dan kemampuan untuk melakukan perubahan. Hal ini yang menjadi peran paling penting dari pemuda. Jika kita melihat kembali sejarah Indonesia, kita akan melihat begitu dominannya peran pemuda dalam melakukan perubahan. Dimulai dari kebangkitan nasional tahun silam, sumpah pemuda yang menjadi cikal bakal persatuan Indonesia, kemerdekaan republik Indonesia, lahir dan tumbangnya orde baru serta lahinya orde reformasi. Sejarah mengatakan tanpa pemuda negeri ini tidak akan menikmati kemerdekaan dan terus menerus hidup dalam ketidakadilan.
Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam iklim status quo. Kekuatannya begitu besar hingga dapat menggerakkan kinerja seseorang menjadi lebih produktif. Keinginan akan suatu perubahan melahir sosok pribadi yang berjiwa optimis. Optimis bahwa hari depan pasti lebih baik. (artikel.blogdrive.com)
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, namun bangsa ini menderita karena kezaliman para pemimpinnya. Sudah cukup lama bangsa Indonesia mengalami Krisis multidimensional. Mulai dari ekonomi, moneter, hukum, moral dan masih banyak lagi.
Indonesia yang notabenenya Negara tropis maritim kaya raya menempati peringkat IPM (indeks pembangunan masyarakat) 109 dari 174 negara . ini sudah menjadi fakta bahwa indonesia membutuhkan perubahan. Indonesia harus menjadi barisan Negara-negara maju di dunia dimana keadilan dan kesejahteraan menjadi bagian tak terpisahkan. Angka kemiskinan harus ditekan seminimal mungkin begitupula dengan angka pengangguran. Korupsi harus diberantas, supremasi hukum harus ditegakkan. Isu-isu negative tidak boleh lagi terdengar di Indonesia, lingkungan, social, politik dan pendidikan. Dan satu hal yang tidak boleh terlupakan adalah perbaikan moral khususnya para pemuda Indonesia.
4.      KONDISI PEMUDA INDONESIA SAAT INI
Problematika pemuda yang terbentang di hadapan kita sekarang sungguh kompleks, mulai dari masalah pengangguran, krisis mental, krisis eksistensi, hingga masalah dekadensi moral. Budaya permisif dan pragmatisme yang kian merebak membuat sebagian pemuda terjebak dalam kehidupan hedonis, serba instant, dan tercabut dari idealisme sehingga cenderung menjadi manusia yang anti sosial. (rumahzakat.org)
Sehingga muncul pertanyaan, apakah masih relevan pemuda dikataka sebagai agen perubahan di masa saat ini? tentu saja jawabannya adalah ya!masih ada pemuda-pemuda Indonesia yang peduli dengan bangsanya. Tinggal bagaimana caranya agar pemuda lainnya bisa turut berkontribusi untuk perubahan bangsa Indonesia.
Dalam konteks internasional, kepemudaan (youth) merupakan isu sekaligus problematika global karena menyentuh tataran nilai sosial dan budaya masyarakat hampir di seluruh belahan bumi ini. Masalah kepemudaan pun telah berkembang sebagai wacana global dalam kurun waktu lebih dari satu dekade terakhir. Pembahasannya cenderung menempati posisi strategis dalam berbagai agenda pertemuan berskala bilateral, regional dan multilateral.
Keprihatinan terhadap kondisi pemuda saat ini harus tetap diprihatinkan tanpa mengabaikan perubahan itu sendiri. Karena suatu perubahan tidak perlu menunggu orang banyak. Dia akan bergulir dengan sendirinya bersama para pemuda yang teguh dengan komitmennya untuk perubahan.
5.      BAGAIMANA MELAKUKAN PERUBAHAN?
Pemuda sebagai agen perubahan tidak akan mampu melakukan perubahan yang signifikan bila tidak didukung dengan sebuah sistem atau perangkat-perangkat pendukung. Menurut hemat saya, organisasi adalah sarana paling efektif untuk menginisiasi dan melakukan perubahan tersebut. Kita tidak dapat melakukan perubahan secara individual karena kemampuan kita yang terbatas. Kita memerlukan komunitas yang konsisten dengan perubahan tersebut. Disinilah kemudian lahir peran organisasi.
Organisasi yang saya maksudkan tidak berarti organisasi yang terlihat saja (eksis) namun bisa juga organisasi yang terselubung. Dulu ketika zaman penjajahan jepang, zaman ketika organisasi-organisasi pemuda dilarang berdiri selain yang didirikan oleh mereka. Lahirlah tokoh-tokoh seperti sukarni, yusuf, dan kunto yang mendorong proklamasi kemerdekaan. Dalam organisasi akan lahir diskusi-diskusi dan budaya yang mendukung adanya sebuah perubahan. Perubahan di lingkungan sekitar hingga skala yang paling luas sekalipun.[3]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar